Saturday, December 17, 2011

Saat Anak sedang Puber

Puber.. Kata ini identik sebagai masa ketertarikan terhadap lawan jenis. Memang, hal itu bisa menjadi pertanda bahwa seorang anak sedang memasuki masa puber, yaitu masa transisi  dalam tahap perkembangan manusia dari kanak – kanak menuju dewasa. Namun, puber tak hanya berkaitan dengan ketertarikan anak pada lawan jenisnya. Masa ini merupakan masa yang demikian penting dalam perkembangan mereka. Pada masa peralihan inilah, mereka mengalami banyak ”masalah psikologis” sebagai akibat perubahan fisik, perkembangan organ seksual, psikologis, pengetahuan, sosiologis, dan tentunya emosional. Masa ini terjadi pada usia 12 – 18 tahun, seringkali disebut masa remaja. Perkembangan jasmani yang berlangsung cepat dan signifikan sangat terlihat di masa ini. Kenapa anak menjadi labil ? Tinggi dan berat badan anak tidak sebanding dengan ukuran jantung, karena tidak berkembang secepat perkembangan fisik mereka. Hal ini karena adanya tekanan yang cukup keras pada jantung, namun tidak diimbangi dengan kemampuan jantung untuk mengikuti perkembangan fisik yang cepat.

Lalu yang menjadi pertanyaan, apa yang mereka butuhkan pada masa ini ?

Mereka mulai memperhatikan lawan jenisnya dan mengakibatkan anak menyukai kecenderungan tertentu seperti perhatian dan perlakuan khusus. Mereka juga cenderung menjalin persahabatan yang erat terutama dengan teman seusia mereka. Ada sejumlah kebutuhan sosial yang cukup urgent untuk dipenuhi pada masa ini, seperti :

  1. Dihargai => anak menjadi sangat perasa, sehingga ingin dihargai oleh orang – orang di sekitar mereka.
  2. Mereka membutuhkan kemandirian untuk membuat suatu keputusan.
  3. Mereka membutuhkan tempat berkeluh kesah atau curhat untuk berbagi masalah dengan mereka.
  4. Seorang pengarah, karena terkadang kebutuhan mereka terhalang dengan pengaturan dan sistem di masyarakat.
  5. Mereka ingin diterima dan diberi dukungan oleh masyarakat, teman, dan keluarga.

            Masa puber sangat dipengaruhi oleh masa kecil mereka dan suasana yang dia alami saat ini. Hubungan anak dengan orang tua juga ikut mempengaruhi mereka. Biasanya pada masa ini mereka mudah terlihat murung dan tak sedikit yang suka menyendiri. Selain itu, kondisi ekonomi dan sosial keluarga juga berpengaruh dan biasanya memberi dampak negatif pada anak.

            Mengenai penyimpangan yang terjadi di usia pubertas, sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Kawan yang tidak baik bisa mengarahkan mereka pada perilaku yang tidak baik juga, mengingat pada masa ini anak biasanya menganggap teman dekat mereka sebagai keluarga sendiri, hal ini memudahkan pengaruh yang luar biasa pada anak. Bahkan, bisa jadi ia mengalami pengalaman seksual yang tidak menyenangkan dari teman lawan jenisnya. Ada pula yang berpikiran berpindah gender, mereka berpikir bahwa sebenarnya ia tidak ditakdirkan untuk menjadi gender seperti saat ini.

            Pada masa ini pikiran anak sangat kritis, bahkan perkembangan kecerdasannya bisa mencapai 95%. Hal ini yang menyebabkan anak yang memasuki usia pubertas harus dibimbing untuk mengisi waktunya dengan kegiatan – kegiatan positif. Orang tua harus menjalin hubungan yang harmonis dengan anak, agar ia terbiasa menceritakan segala permasalahannya dan mengungkapkan keinginannya pada keluarga. Jangan lupa untuk menanamkan kepercayaan pada anak dan berikan ia kesempatan untuk memberi pendapat. Ikiutsertakan anak dalam kegiatan keluarga. Hal ini sangat penting, karena jika mereka merasa tidak mendapatkan  apa yang mereka mau, maka mereka akan merasa bahwa mereka masih bisa memperoleh keinginannya dari teman – teman mereka.

No comments:

Post a Comment